Dipadang kemarau
aku berlari menjemput matahari
dan kesekian kalinya
aku kembali menggigil
Bintang-bintang ku dekap
tuk mencoba menarikan lagu tuhan
sampai habis...sampai tuntas
namun kulit mukaku
kembali terkelupas...lepas
Kupejamkan mata agar jadi semesta
kuheningkan ratapanku
kukekalkan kerinduanku
kupahami bahasa jiwa
namun kembali...
kulit mukaku terkelupas
penyesalanku sempurna!
serasa lampu temaram
melukiskan garis kematian
Untuk "kekasih" yang tak pernah menjadi kekasih
Bogor, Februari 1997
No comments:
Post a Comment