Kembali dari keramaian sensasi
daun-daun menua melantunkan syair-syair
bisu...
beulang kali kuziarahi keterpurukan
sambil menoreh catatan di pasir pantai
kuharap tak ada tangisan, katamu...
maka diletih penantian itu
aku membungkam sedu sedan
selalu... kucoba menanam bunga
tapi angin melemparkannya ke udara
dan burung-burung liar
merasangnya dengan gairah
Hingga serangkum bunga
kembali tergeletak
menggeliatkan lenguhan penantian
sedang potretmu...
kembali menjadi bingkai
dalam pekuburan jiwa
Untuk "kekasih" yang tak pernah menjadi kekasih
Bogor, Desember 1996
No comments:
Post a Comment